Jumat, Februari 04, 2011


Twilight ;
Jiwa Yang Tercerahkan


Cinta adalah satu-satunya penyebab
yang membuat rasional hal yang irrasional. :)

HERAN !
Akhir-akhir ini aku lagi sukaaa bamet film trilogi Twilight. Mulai dari Twilight itu sendiri, New Moon dan Eclipse. Mungkin 'excited'ku agak terlambat yaa... mengingat Twilight sendiri hebohnya sudah bertahun-tahun lalu.


Tapi, who cares? :)
Aku sendiri sangat enjoy dengan kesukaanku terhadap film ini. Dalam sehari, aku bisa memutarnya dua hingga tiga kali. Ini namanya revolusi. Karena seumur-umur aku tak pernah bisa tahan nonton film lebih dari satu kali. Tapi khusus serial karya Stephenie Meyer ini... wallahi... aku menontonnya berkali-kali hingga hampir hapal semua dialognya. :D)


Edward Cullen; berusaha melawan kodratnya
sebagai monster dengan upaya 'to find will to stop'.
Yang membuatku sangat terkesan dengan trilogi ini, bukanlah tampang para pemainnya yang memang keren-keren tetapi semata-mata cerita dan plotnya. Walaupun film ini mengisahkan keluarga vampir tetapi karakternya justeru dibuat lebih mulia daripada manusia umumnya. Dan lagi, karakter 'baik' itu bukan sekedar diciptakan dengan 'kemuliaan' yang seketika dan instant tetapi di sana ada upaya dan 'kerja keras' demi meraih sifat dan tabiat yang 'too good' itu. Dalam ilmu tasawuf, upaya pembersihan diri dan jiwa ini dikenal sebagai 'riadah' dan 'tazkiyatun nafs' alias pembersihan diri dari nafsu rendah. Walaupun, sebagai vampir, mereka tentu saja tak berjiwa. Tetapi setidaknya, pesan pencerahan ini seharusnya mengendap bagi para penontonnya.

Inilah yang sangat menarik. Jujur saja, aku sangat kagum dan salut terhadap kemampuan Stephenie Meyer menciptakan tokoh-tokoh ini. Seolah Stephenie sedikit paham tentang ilmu tasawuf. ;)))