Rabu, Januari 19, 2011

Allah Mempertemukanku Dengan Nurfidusia


Sudah lama aku tak berteman dekat dengan seorang lain selain suamiku. Sejak menikah dengannya 10 tahun lalu, aku memang benar-benar meninggalkan kehidupan masa laluku; job sebagai wartawan, pergaulan bersama mereka bahkan hubungan dengan seluruh teman gaulanku - laki dan perempuan... terputus sama sekali. Suamiku sangat tegas dan prinsipil dalam hal ini. Apalagi, sejak memulai kehidupan bersamanya aku memang benar-benar ingin total dalam gairah spiritualku. 

Was just like another women... always be in narcism. :)))
Itu sebabnya aku ikhlas hati melepaskan segala hal terdahuluku ketika suami memintaku memutuskan dan melupakannya. Adakah yang lebih dicintai Allah SWT selain ridha dan ikhlasnya seorang suami terhadap isterinya?


Itulah... aku layaknya seorang musafir yang benar-benar menghijrahkan ruhaniku pada dukuh yang lebih baik. Aku menjadi seorang pertapa di keramaian ibukota. Aku menjadi seorang yang tak lagi dikenal di lingkungan lamaku. Entah mereka yang telah melupakanku atau aku yang tak lagi seiring sejalan dengan mereka. Yang jelas, lingkunganku yang kini benar-benar lingkungan baru, kultur, pemahaman, latarbelakang dan juga bahasa.


Tetapi lewat dua jaring sosial; facebook dan myspace... tiga tahun terakhir ini aku mulai berinteraksi lagi dengan dunia selain suamiku. Aku punya banyak teman dari berbagai negara. Maka minat bahasaku kembali mengemuka. Aku jadi lebih semangat dengan dunia virtual. Keseharianku menjadi lebih berwarna sekarang. Apalagi teman-temanku cukup unik, talented, dan nice guys. :))) Tak heran jika aku punya banyak teman dari German, Belanda, Maroko, Turki, Tunisia, Prancis, Spanyol, Portugal, Yunani, dan Italia. Juga India, Pakistan, Yaman, Dubai dan Yordan. Hampir semuanya 'keep in touch' dan kenal satu sama lain lebih dari sekedar 'say hi' di halaman profil.


She loves Yayi - my younger son -
very much and so does Yayi.
Aku merasa dan menganggap mereka sebagai teman baik dan riil. Lebih riil daripada sesuatu yang virtuil. Dan memang, beberapa di antaranya aku sudah bertemu dan kopi darat dengan mereka, khususnya yang di Turki. Masya Allah... dunia memang maha luas, dan itu bukan sekedar lokasi atlas di atas kertas.


Ketakjubanku akan cara-cara Allah dalam membuat dan menzahirkan sesuatu, selalu membawaku pada wilayah yang tak merasa cukup bersyukur. Karena memang tak mungkin dan mustahil kita mampu mensyukuri seluruh karuniaNya. Terlalu agung, terlalu banyak dan selalu tak berbatas. Subhanallah.


Itu terjadi pula dalam cara pertemuanku dengan Nurfidusia Andi. Konon ia mendapat identitasku setelah 'googling' untuk mencari sebuah lagu berbahasa Turki yang sangat disukainya. Lagu 'Hep Beraber' ini dinyanyikan oleh DEBU dan merupakan syair karya Syekh Fattaah. Konon ia tak menemukan lagu itu di mana pun kecuali di website pribadiku di myspace.com. Dan menurutnya, ia merasa sangat 'klik' dengan segala sesuatu yang aku sajikan di halaman profilku. Apalagi di situ ada foto Syekh Fattaah sebagai Mursyidku. Itu membuatnya makin penasaran dan 'in love' dengan segala sesuatu tentang tasawuf dan DEBU.


At Kinara, an Indian cafe.
Konon, menururt penuturan mbak Andi nih... panggilan akrabku buatnya - itu membuatnya penasaran juga ingin bertemu dan mengenalku. Ehem ! :))) So ia mencariku juga di facebook. Sim Salabim ! Yang namanya facebook, jangankan seorang Fateema Fa yang notabene hobi nulis dan narsis-narsisan... abang bakso di ujung perempatan Cinere saja punya facebook koq ! 

Maka ia pun mengirimiku permintaan berteman. Sehingga terjalinlah sebuah tali yang sepertinya baru tetapi hakikatnya justeru tali lama yang harus tersambung kembali. Karena, sungguh... tak ada satu hal pun yang terjadi secara kebetulan di alam kehidupan ini. Semua dan segalanya telah diketahui dan diatur oleh Allah Subhana wa Ta'ala sebagai Sang Sutradara. Dan kami berdua memahami serta meyakini itu. Ini membuat persahabatan kita lebih dari sebuah ikatan persamaan hasrat dan selera. Karena semuanya justeru bermuara dari Kehendak dan Keinginan Allah Azza wa Jalla saja. Seringkali kita berdua menemukan sesuatu yang tak masuk akal dan membuat kita harus menerawang mundur ke belakang. :)))
Bagiku, mbak Andi tuh sangat spesial. Ia datang ke hadapanku diantarkan langsung olehNya.
Bahkan cara ia menemukanku di rumah kediamanku... that happened amazingly. A truly amazing and amazed me soCeritanya begini. Sore itu aku seperti biasa - sedang asyik mengoperasikan laptopku di kamar pribadiku di lantai atas. Tiba-tiba Ali, anakku datang memberitahu bahwa ada seorang tamu ingin bertemu denganku. Aku kaget. Karena hari itu aku tak ada janjian dengan siapapun. Biasanya tamu-tamuku datang setelah membuat perjanjian dulu. Aku minta Ali untuk bertanya namanya. "Namanya mbak Andi, Mom..." kata Ali.


Heranku makin nambah. Tetapi aku ingat bahwa mbak Andi itu salah satu teman baru di facebook. Dan yang amat kuingat, doi nih terlalu excited menemukanku dan konon sangat ingin bertemu darat. Hmhm... maka aku minta Ali bilang padanya bahwa aku akan turun menemuinya.


Well, ternyata kedatangannya itu pun bukan satu-satunya surprais buatku. Dia justeru tidak berencana untuk menemuiku secara sengaja. Menurutnya, ia datang ke tempat kami justeru sekedar singgah karena mobilnya melewati area komplek di mana kami tinggal. Bujuuu...?????


"Dari ujung  gerbang saya melihat patung Rama dan Shinta. Dan saya pernah melihatnya di salah satu album foto Teh Fa di facebook," katanya menjelaskan.
"Ooohh... "  aku ternganga.
"Saya tak tahu bagaimana menjelaskannya, dan saya juga tak yakin bisa bertemu Syekh, DEBU ataupun Teh Fa. Itu hampir mustahil kayaknya..." tambahnya pula. "Tetapi kaki ini, begitu kuat membawa saya ke sini. Dan saya pikir, apapun yang terjadi... okaylah. Tak apa. Yang jelas saya telah menuntaskan kepenasaranan saya," imbuhnya pula.


Often hang out. Just both us.
Maka, menurutnya nih... ketika sampai di ambang pintu kediamanku dan saat seorang gadis datang bertanya 'mau bertemu siapa'... mbak Andi pun bilang, "Mbak Fateema Fa".
Dan gadis itu pun bilang, "Sebentar ya..."

Lho? Ini justeru membuat Nurfidusia Andi heran lagi. Fateema Fa... ada di sini???... batinnya. Padahal menurutnya, semula ia kira Fateema Fa tinggal di Padang. ?????
Dan ia pun tetap terheran-heran karena lidahnya telah menjawab pertanyaan gadis itu lebih dulu dan sangat spontan sehingga mengabaikan kecamuk di hatinya.


Cerita ini hanyalah sebuah awal yang sangat singkat dan sekilas. Karena, setelah episode pembuka yang luarbiasa ini, kita berdua malah menemukan hal-hal baru lainnya yang lebih 'amazing'. Masya Allah... :))) Di satu sisi, mbak Andi ini layaknya sebuah kunci yang membukakan pintu buatku tuk melihat dunia luar lagi. Karena setelah kenal dengannya, aku justeru bisa kembali jalan ke luar atas izin suamiku. Padahal sebelumnya, hampir mustahil bagiku bisa pegi ke luar rumah tanpa dikawal seorang muhrim. Suamiku sangat 'over protective' terhadapku. ;))


At her house.